Senin, 28 Oktober 2013

Persilangan Menurut Hukum Mendel II

LAPORAN PRAKTIKUM
                    PERSILANGAN MENURUT HUKUM MENDEL II


DI SUSUN OLEH:
1.NUR KAMRIL
2.NUR EVIANA Z
3.NUR AZISAH

XII IPA 1
                   SMAN 1 BONTOMARANNU TAHUN AJARAN 2013/2014









KATA PENGANTAR
            Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat izin dan petunjuknya penulis mampu menyelesaikan laporan biologi ini tepat pada waktunya.
             Laporan ini penulis buat untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan praktik biologi dan menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kita selalu mengetahui persilangan hukum mendel II
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih mempunyai beberapa kekurangan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan pemerhati IPA Biologi demi perbaikan dan kemaslahatan laporan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam upaya menambah pengetahuan kita terhadap proses penyilangan


  Bontomarannu, 28 Oktober 2013



                                                                                                                            Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sifat-sifat diwariskan oleh induk kepada keturunanya dan Mendel melakukan suatu model pewarisan sifat-sifat tersebut yang kebenaranya diakui sampai saat ini yaitu dengan mengunakan metode matematis yang membantu menganalisis data yang dihasilkan.Dalam melakukan percobaan tersebut Mendel mengunakan kacang ercis Mendel menyilangkan ercis varietas biji bulat dengan varietas biji keriput.Hasil dari persilangan tersebut kemudian disilangkan dengan sesamanya kemudian didapatkan keturunan kedua.Pada  keturunan pertama tidak muncul ercis keriput, sedangkan pada keturunan kedua ercis keriput muncul,jadi dalam mengetahui sifat pewarisanharus mengetahui bagaimana gambaran dari pewarisan sifat yang dilakaukan oleh Mendel. Oleh karena itu pada praktikum kali ini ialah tentang imitasi perbandingan genetik percobaan mendel dengan tujuan praktikum ialah mendapatkan gambaran tentang kemungkinan gen yang dibawa oleh gamet akan bertemu secara accak serta melakukan pengujian lewat tes.
Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi.Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.”Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum).Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohibrid selalu berlaku hukum Mendel I.
Hukum Mendel II ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda. Misalnya, bentuk biji (bulat+keriput) dan warna biji (kuning+hijau).Pada persilangan antara tanaman biji bulat warna kuning dengan biji keriput warna hijau diperoleh keturunan biji bulat warna kuning. Karena setiap gen dapat berpasangan secara bebas maka hasil persilangan antara F1 diperoleh tanaman bulat kuning, keriput kuning, bulat hijau dan keriput hijau.Hukum Mendel II ini hanya berlaku untuk gen yang letaknya berjauhan. Jika kedua gen itu letaknya berdekatan hukum ini tidak berlaku. Hukum Mendel II ini juga tidak berlaku untuk persilangan monohibrid.
B.     TUJUAN
Menentukan genotip dan fenotip melalui data eksperimen persilangan dihibrid
Menguji hukum Mendel II










BAB II
TINJAUAN PUSTKA
Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat diterima kebenarannya dikemukakan oleh Gregor Mendelpada tahun 1865.Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan berbagai varietas kacang kapri (Pisum sativum).Dalam percobaannya Mendel memilih tanaman yang memiliki sifat biologi yang mudah diamati. Berbagai alasan dan keuntungan menggunakan tanaman kapri yaitu, (a) Tanaman kapri tidak hanya memiliki bunga yang menarik, tetapi juga memiliki mahkota yang tersusun sehingga melindungi bunga kapri terhadap fertilisasi oleh serbuk sari dari bunga yang lain. Hasilnya, tiap bunga menyerbuk sendiri secara alami; (b) Penyerbukan silang dapat dilakukan secara akurat dan bebas, dapat dipilih mana tetua jantan dan betina yang diinginkan; (c) Mendel dapat mengumpulkan benih dari tanaman yang disilangkan, kemudian menumbuhkannya dan mengamati karakteristik (sifat) keturunannya.
Mendel mempelajari beberapa pasang sifat pada tanaman kapri. Masing-masing sifat yang dipelajari adalah: tinggi tanaman, warna bunga, bentuk biji, dan lain-lain yang bersifat dominan dan resesif. Mula-mula Mendel mengamati dan menganalisis data untuk setiap sifat, dikenal dengan istilah monohibrid.Selain itu Mendel juga mengamati data kombinasi antar sifat, dua sifat (dihibrid), tiga sifat (trihibrid) dan banyak sifat (polihibrid).Hasil percobaannya ditulis dalam makalah yang berjudul Experiment in Plant Hybridization.
Varietas-varietas yang disilangkan disebut tetua atau parental (P).Biji-biji hasil persilangan antar parental disebut biji filial-1 (F1).Ciri-ciri F1 dicatat dan bijinya ditanam kembali.Tanaman yang tumbuh dari biji F1 dibiarkan menyerbuk sendiri untuk menghasilkan biji generasi berikutnya (F2).Dalam percobaannya Mendel mengamati sampai generasi F7, dan juga melakukan persilangan antara F1 dengan salah satu tetuanya (test cross).







BAB III
METODE PENELITIAN

A.       WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
·         Tanggal pelaksanaan: 23 Oktober 2013
·         Waktu: 13.00 WITA sampai selesai
·         Tempat: Laboratorium SMAN 1 Bontomarannu

B.        ALAT DAN BAHAN
         4 kertas warna ( kuning, merah, hijau, dan putih)
         2 kotak
         Guting
         Lem
         Penggaris
         Pensil/ pulpen

C.        Cara Kerja
1.      Diumpamakan terjadi persilangan antara 2 tamanan yang bersifat monohybrid dan dihibrid
2.      Gunting kertas warna sebanyak 60 potong  dengan ukuran 1x2 cm
3.      Tempelkan kertas warna hijau dengan warna putih, warna putih dengan warna kuning, warna merah dengan hijau, dan warna merah dengan warna kuning.

4.      Beri label kotak dengan nama betina dan jantan
5.      Masukkan kertas kertas secara acak kedalam 2 kotak tersebut dianalogikan sebagai gamet jantan dan gamet betina
6.      Ambil satu kertas dari tiap kotak dengan mata tertutup dengan peluang sebanyak 20 dan tentukan fenotip dan genotipnya
Keterangan:
Kertas merah= bulat (B)
Kertas putih= keriput (b)
Kertas kuning= kuning (K)
        Kertas hijau= hijau (k)











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL
Gemet yang terbentuk
BK= bulat- kuning => kertas merah dan kuning
Bk= bulat- hijau => kertas merah dan hijau
bK= keriput- kuning => kertas putih dan kuning
bk= keriput- hijau => kertas putih dan hijau
B.     PEMBAHASAN
NO
Genotip
Ijiran
Fenotip
1
Bk bk
7
Bulat- hijau ; keriput- hijau
2
BK bK
4
Bulat- kuning ; keriput- kuning
3
Bk bK
6
Bulat- hijau ; keriput kuning
4
BK bk
3
Bulat- kuning ; kriput hijau
Genotip= 7 Bk bk : 4 BK bK : 6 Bk bK : 3 BK bk
Fenotip= 7
Bulat- hijau ; keriput- hijau : 4 Bulat- kuning ; keriput- kuning : 6 Bulat- hijau ; keriput kuning : 3 Bulat- kuning ; kriput hijau
Dari percobaan tes imitasi genetis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa ternyata kemungkinan atau peluang yang dimiliki tiap gen itu berbeda. Dan setiap kemungkinan gen itu memiliki peluang, namun persentase peluang tiap gen itu berbeda.










BAB V
PENUTUP
A.          KESIMPULAN
Hukum Mendel ke II menyatakan bahwa apabila 2 individu memiliki 2 pasang sifat atau lebih maka diturunkannya sifat secara bebas tidak bergantung pada pasangan sifat yang lainnya.







DAFTAR PUSTAKA
1.         Istamar syamsurih, ibrohim,dkk 2006, Biologi 3A SMA kelas XII. Jakarta
2.         http://rahman2811.wordpress.com/2013/05/11/laporan-akhir-praktikum-genetika-model-imitasi-ratio-fenotip-hasil-persilangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar